Saya tuh, sebenarnya lumayan penakut. Saya bakal deg-degan kalau disuruh masuk tempat yang katanya berhantu. Tapi karena main ke Semarang tanpa mampir ke Lawang Sewu itu seperti makan bakso Malang nggak pakai kuah (apa, sih), jadilah saya dan ketiga sobat, Arien, Frita, dan Sova menyempatkan diri ke Lawang Sewu.
Biasanya di depan Lawang Sewu ada beberapa tour guide berbaju garis-garis cokelat khas Jawa yang menawarkan jasa. Tapi kami lebih memilih menjelajahi Lawang Sewu sendiri. Lagipula saat itu Lawang Sewu sedang dipakai untuk festival budaya. Jadi banyak sekali pengunjung yang memadati halaman dan setiap lantai. Sebagian ruangannya pun digunakan untuk pameran UKM dan produk fashion.
Apakah Lawang Sewu seseram yang saya bayangkan?