Sabtu, 18 Juli 2015

Mencicipi tahu gimbal, salah satu kuliner tradisional khas Semarang di Taman KB

Nah, dalam rangka main ke Semarang tahun lalu, saya dan teman-teman menyempatkan diri mampir ke salah satu penjual tahu gimbal. Iya, tahu gimbal. Makanan khas Semarang yang bisa ditemui di hampir setiap sudut kota Semarang.

Kali itu, kami memutuskan mencicipi tahu gimbal di depan Taman KB. Di sekitar taman yang jadi tempat kumpulnya anak muda Semarang ini berderet penjual tahu gimbal. Makanan yang dijual hampir semuanya seragam. Tahu gimbal, es campur, es teler, dan es durian.

Saya coba pesan tahu gimbal dan es durian. Nggak inget harganya berapa, karena ditraktir Miss Sova, sang tuan rumah sekaligus guide kita selama di Semarang (Makasih lop, Va :)).

Kalau kalian lihat gambar tahu gimbal di internet atau tabloid resep masakan yang sudah tersentuh food art, kurang-lebih bentuknya seperti ini.

Tahu gimbal.    Photo taken from Wisatasemarang.com

Tapi tahu gimbal pesanan kami bentuknya seperti ini.
Tahu gimbal Taman KB.
Makanan ini terdiri dari potongan tahu goreng, lontong, telur goreng yang sudah dipotongi, gimbal udang, irisan kol, kecambah, terus disiram bumbu kacang dan ditaburi kerupuk kanji-bawang goreng.

Penampilannya agak mirip tahu telur di Malang. Tapi yang membedakan di sini adalah penambahan kol, gimbal udang, dan bumbu kacangnya.

Awalnya saya pikir gilmbal udang itu sejenis rempeyek udang dengan tepung kriwil-kriwil (soalnya namanya gimbal). Ternyata bentuknya lebih seperti bakwan bumbu kunyit dengan taburan udang yang agak besar. 

Bumbu kacangnya juga beda. Warnanya pucat dan agak encer. Mirip bumbu gado-gado atau siomay tapi ada rasa petisnya.

Rasanya?

Hmm...Saya suka rasa bumbunya. Mungkin saya bakal bilang makanan ini enak kalau gimbal udangnya nggak sealot itu. Bener-bener bikin senam mulut. Udangnya juga nggak terlalu fresh. Alhasil saya langsung gatel-gatel begitu nyampe Malang lagi.

Tapi es duriannya memang enak. Biasanya saya cuma doyan durian yang dimakan langsung, nggak pakai diolah dan dicampur-campur sama makanan lain. Tapi yang satu ini enak, kok. Atau mungkin lidah saya lagi bias karena dehidrasi seharian (Semarang panas bangett..).

Yah, semoga aja kapan-kapan ada kesempatan buat nyobain gimbal udang yang enak dan otentik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar